Status Merapi
Status Merapi Terkini

Gempa Bumi
Sumber BMKG

Tanggal : 25 Apr 2024,   Jam : 20:14:31 WIB

Magnitudo : 3.7 SR,      Kedalaman : 6 km

Potensi : Gempa ini dirasakan untuk diteruskan pada masyarakat

Wilayah : Pusat gempa berada di darat 34 km Tenggara Piru-SBB

Cuaca DIY
Prakiraan Cuaca


Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta

Indonesia memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) setiap tanggal 26 April. Tujuan peringatan HKB untuk membangun budaya sadar bencana. Tema Nasional HKB 2024 adalah “Indonesia Tangguh, Indonesia Hebat”. Sementara sub-tema HKB DIY 2024 adalah “Tanggap, Tanggon, Trengginas Ngadhepi Bebaya”. Tema DIY tersebut dirumuskan mengingat DIY diidentifikasi mempunyai beberapa kawasan rawan bencana. Kawasan rawan bencana gunung berapi di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman serta sekitar sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Kawasan rawan bencana tanah longsor berada di semua kabupaten di DIY, sedangkan gerakan tanah/batuan dan erosi berpotensi terjadi pada kawasan lereng pegunungan di Kulon Progo.  Selain itu, kawasan rawan gempa bumi tektonik berpotensi terjadi karena wilayah DIY berdekatan dengan zona subduksi (kawasan tumbukan antar lempeng) di dasar samudera Indonesia yang berada di sisi selatan DIY. Wilayah DIY juga mempunyai beberapa sesar yang diduga aktif. Kawasan rawan bencana tsunami terdapat di sepanjang pantai Kabupaten Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul khususnya pantai dengan elevasi kurang dari 30 m dari permukaan air laut. Gempa bumi 27 Mei 2006 yang melanda Bantul, Gunungkidul dan beberapa daerah di sekitarnya menjadi kenangan buruk dengan dampak yang cukup dahsyat. Selanjutnya bencana erupsi Gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober 2010 dan tanggal 5 Nopember 2010 juga menjadi pengalaman pahit bagi warga Yogyakarta khususnya masyarakat lereng Merapi Kabupaten Sleman. Di DIY juga banyak kejadian bencana skala kecil yang diakibatkan oleh angin kencang, tanah longsor, kebakaran, banjir, penyakit dan masalah sosial juga perlu mendapat perhatian bersama untuk bisa mengurangi dampak negatif pada kehidupan dan penghidupan masyarakat Yogyakarta. Sasaran Pelaksanaan kegiatan Peringatan Hari Kesiapsigaan Bencana (HKB) di Daerah adalah seluruh lapisan masyarakat yang ada di DIY dengan segmen utama atau sasaran kelompok muda, urban, dan kelompok rentan. Puncak kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 28 April 2024 bertempat di Jalan Malioboro (titik lokasi di sebelah barat Kantor Gubernur DIY, Komplek Kepatihan). Adapun kegiatan peringatan HKB meliputi : Talkshow dan IG Live dengan tema Kesiapan Masyarakat dalam PB, telah dilaksanakan pada 4, 18, 19, dan 22 April 2024. Simulasi bencana kantor pemerintah, sekolah dan industri di DIY pada 26 April 2024. Donor Darah pada 26 April 2024. Resilience Trails (Playon Bareng “Run For A Greener Future”) pada 28 April 2024. Panggung Resiliensi pada 28 April 2024, antara lain : Fashion Show (peragaan busana sebagai bentuk sosialisasi kepada Masyarakat tentang pelaku Penanggulangan Bencana dengan menampilkan tokoh / pelaku dengan seragam / pakaian masing masing komunitas / NGO). Performance : akan dibuka pendaftaran partisipan (Lansia, SPAB, Anak). Pemberian penghargaan-penghargaan SPAB dan Kaltana. Talkshow panggung. Sosialisasi dan Pameran oleh NGO dan Komunitas Penanggulangan Bencana sebanyak 8 stan pada 28 April 2024. Special Call oleh ORARI dan Komob BPBD DIY pada 28 April 2024. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan dan partisipasi dari Pentahelix Penanggulangan Bencana antara lain : 1) Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY 2) Dinas Pendidian Pemuda dan Olahraga DIY 3) Dinas Sosial DIY 4) Dinas Koperasi dan UKM DIY 5) Dinas Pariwisata DIY 6) Dinas Kesehatan DIY 7) Dinas Komunikasi dan Informasi DIY 8) Satuan Polisi Pamong Praja DIY 9) Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY 10) BPBD Kab/Kota DIY 11) Forum Pengurangan Risiko Bencana DIY 12) Lembaga Resiliensi Bencana Muhammadiyah (LRB/MDMC) 13) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim (LPBI) NU 14) Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka DIY 15) Palang Merah Indonesia (PMI) Yogyakarta 16) Caritas Germany Indonesia (CGI) 17) Yayasan Karina KAS 18) Arbeiter-Samariter-Bund (ASB ) 19) Yakkum Emergency Unit (YEU ) 20) World Food Programme (WFP) 21) Plan Indonesia 22) Human Initiative (HI) DIY 23) Yayasan Sheep Indonesia (YSI) 24) RedR Indonesia 25) Dompet Dhuafa 26) CIQAL 27) SIGAB 28) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 29) PT. Sari Husada Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana ini tidak hanya ceremonial saja tetapi sebagai wujud nyata peningkatan kesadaran, kewaspadaaan, dan kesiapsiagaan masyarakat menuju Daerah Istimewa Yogyakarta dan Indonesia yang Tangguh Bencana.   ...

Detail Berita

Libur Lebaran dan Ancaman Cuaca Ekstrem

Libur Lebaran dan Ancaman Cuaca Ekstrem

Pada liburan Lebaran 2024 ini diproyeksikan sekitar 11,7 juta pemudik akan mengunjungi DIY. Angka ini meliputi pemudik yang ingin bersilaturahmi maupun yang akan berwisata. Plh Kepala Dinas Pariwisata DIY Anita Verawati menyatakan, dari jumlah 11,7 juta pemudik tersebut, diperkirakan sekitar 15 hingga 18 persen akan mengunjungi destinasi wisata. Artinya, sekitar 1,5 hingga 2 juta orang akan berwisata di DIY. Jumlah ini meningkat dari 1,6 juta wisatawan pada libur Lebaran tahun lalu. Hal itu tentu akan berdampak positif terhadap perekonomian DIY. Pasalnya, dengan adanya wisatawan, akan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, terutama di bidang kuliner, kerajinan, dan industri kreatif. Seiring dengan itu, usaha mikro, kecil, dan menengah juga akan mengalami peningkatan aktivitasnya. Data menunjukkan sektor pariwisata memberikan kontribusi signifikan sekitar 63,46% terhadap perekonomian DIY, baik secara langsung maupun tidak langsung. Waspada Cuaca Ekstrem  Di tengah kemeriahan menyambut wisatawan, penting untuk mewaspadai ancaman cuaca ekstrem selama masa libur Lebaran. BMKG memperkirakan cuaca ekstrem pada periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 karena musim pancaroba yang sedang berlangsung. Peralihan musim hujan ke kemarau ini akan berlangsung hingga bulan April, ditandai dengan hujan pada sore hingga malam hari setelah udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari. Risiko cuaca ekstrem termasuk hujan lebat, petir, hujan es, dan angin puting beliung, dapat terjadi tiba-tiba di berbagai wilayah Indonesia, termasuk DIY. Saat ini, DIY masih berstatus siaga bencana hidrometeorologi hingga 29 April mendatang. Kondisi demikian seharusnya menjadi perhatian khusus bagi para pemangku kepentingan (stakeholder) sektor pariwisata di DIY. Pasalnya, destinasi wisata menarik di DIY umumnya terletak di kawasan keindahan alam, seperti pantai, gunung, sungai, dan perbukitan, yang rentan terhadap cuaca ekstrem. Selain itu, beberapa lokasi di daerah tersebut juga masih menjadi area blank spot (tidak terjangkau sinyal komunikasi). Pada tahun 2021 lalu, Diskominfo DIY mencatat terdapat sekitar 150 area blank spot di DIY, termasuk di lereng Gunung Merapi, perbukitan Menoreh, Pegunungan Seribu, dan Pantai Selatan yang menjadi destinasi wisata alam. Dalam situasi ini, keberadaan jaringan komunikasi yang mampu sangat penting untuk mengurangi risiko bencana bagi pelaku wisata dan wisatawan melalui Early Warning System (EWS). Tanpa jaringan komunikasi yang memadai, keamanan bagi pelaku wisata dan wisatawan tidak terjamin. Oleh karena itu, sektor pariwisata di DIY perlu memiliki kemampuan untuk mencegah dan mengurangi dampak negatif bencana, demi menjamin keamanan dan keselamatan pengelola destinasi wisata dan para wisatawan. Antisipasi Dampak Sebagai langkah antisipasi dampak cuaca ekstrem, BPBD DIY akan membangun Posko Siaga Lebaran 2024. Selain itu, penting juga setiap destinasi wisata dilengkapi infrastruktur mitigasi bencana yang memadai, seperti sarana evakuasi, peta jalur evakuasi, titik kumpul, dan pos kesehatan. Selain itu, pengelola destinasi wisata juga perlu memiliki keterampilan dalam mitigasi bencana, termasuk melakukan asesmen bahaya, mengoperasikan alat-alat tanggap darurat, dan memberikan bantuan pertama pada kecelakaan. Dengan demikian, pengelola dapat memberikan respon yang cepat dan efektif saat terjadi cuaca ekstrem atau bencana lainnya. Terakhir, integrasi pengurangan risiko bencana juga harus menjadi bagian dari kebijakan pengembangan pariwisata di DIY. Rencana Induk Pembangunan Kepariwisata Daerah (RIPPARDA) harusnya hanya terfokus pada peningkatan angka jumlah kunjungan wisata, lama tinggal atau jumlah uang yang dibelanjakan, namun juga harus memperhatikan aspek pengurangan risiko bencana agar terciptanya industri pariwisata yang berkelanjutan dan aman bagi pengelola destinasi wisata serta wisatawan.  Fadri Mustofa SIP, Analis Bencana BPBD DIY. *) Artikel ini pernah dipublikasikan di Kedaulatan Rakyat edisi Senin Kliwon, 8 April 2024 hal 11. ...

Detail Berita

Konsultasi Publik - Draft Rencana Kontingensi Hidrometeorologi Siklon Tropis di DIY

Konsultasi Publik - Draft Rencana Kontingensi Hidrometeorologi Siklon Tropis di DIY

Yogyakarta, 22 Maret 2024. World Food Programme (WFP) bekerja sama dengan Pemda DIY melalui BPBD DIY kembali mengadakan Penyusunan Draft Rencana Kontingensi Hidrometeorologi Siklon Tropis di DIY, Kamis (21/3). Lanjutan Rencana Aksi Antisipatif: Rencana Kontingensi Hidrometeorologi Siklon Tropis telah memasuki tahapan konsultasi publik. dimana melibatkan OPD terkait di tingkat Kabupaten hingga Povinsi, Lembaga non-Pemerintah, serta para akademisi. Kegiatan Konsultasi Publik dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD DIY, - Drs. Noviar Rahmad, M. Si., turut hadir Head of Climate URR and Supply Chain Unit WFP, - Katarina Kohutova. Diskusi dimoderatori oleh Kabid. Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY, Danang Samsurizal, ST. dimulai dari Direktur Kesiapsiagaan BNPB, - Drs. Pangarso Suryotomo, MMB, membahas arah dan kebijakan terhadap tindakan cepat tepat pada situasi terhadap potensi bencana, diikuti oleh Koordinator Manajemen Pascabencana Kemenko PMK, - Merry Efriana, S.E., ME, mengenai aspek regulasi dan pendanaan terhadap tindakan cepat tepat pada situasi terdapat potensi bencana, serta dilanjutkan Perencana Pertama Bappeda DIY, M. Taufiq Arrahman, S.I.P., M.P.A tentang adopsi aksi antisipasi kedalam arah dan kebijakan pemerintah daerah terhadap tindakan cepat tepat pada situasi terhadap potensi bencana. Selanjutnya paparan Tim Penulis Konsep Renkon Hidrometeorologi Siklon Tropis oleh Suparlan FPRB DIY bersama Agung Wicaksono, S.Sos., MPA, Analitis Mitigasi Bencana BPBD DIY membuka konsultasi dan diskusi bersama peserta. Diharapkan segala masukan dari berbagai pihak terkait dapat penyempurnakan Rancangan Renkon yang telah disusun guna menjadi sebuah peraturan yang akan diterapkan khususnya dalam upaya mitigasi bencana dalam bentuk sebuah kebijakan aksi antisipatif. #AksiAntisipatif #RencanaKontingensi #Hidrometeorologi #SiklonTropis #WFP #WorldFoodPrgramme #PemdaDIY #BPBDDIY #FPRB #Bappeda #BMKG ...

Detail Berita

Sebagai bentuk transparansi, kami meyediakan informasi publik sebagai berikut