Yogyakarta, 14 Maret 2023. Pemerintah melalui BNPB mencanangkan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang jatuh pada tanggal 26 April. Inisiasi dari BNPB menjadikan tanggal 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana tersebut bertujuan untuk membudayakan latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana. Tanggal 26 April ini dipilih sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana karena berkaitan dengan 10 tahun ditetapkannya Undang-Undang No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
BPBD DIY mengundang perwakilan dari komunitas, relawan, akademisi dan dunia usaha untuk koordinasi persiapan pelaksanaan HKB tahun 2023 di Ruang Rapat lantai II BPBD DIY pada Senin (13/03). Kepala Pelaksana BPBD DIY, Drs. Biwara Yuswantana, M.Si menyampaikan dalam sambutannya bahwa Peringatan HKB secara rutin dilaksanakan setiap tanggal 26 April. Kesiapsiagaan dari semua pihak perlu ditingkatkan, khususnya jika kita mengikuti perkembangan Merapi. “HKB bukan sekedar perayaan satu hari, tapi harus berdampak ke masyarakat untuk menyadarkan bahwa kesiapsiagaan itu penting di semua lini”, ungkap Kalaks BPBD DIY saat menyambut rapat persiapan HKB.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, Danang Samsurizal, S.T menyampaikan bahwa kesiapsiagaan biasanya diisi dengan simulasi terkait mengamankan diri sendiri dan harapannya setiap tahun ada penambahan/pendalaman seperti upaya-upaya yang tepat guna. “Kita ingin mendorong adanya kolaborasi antar para pihak, misalnya aktor-aktor pentahelix, untuk peningkatan kesiapsiagaan sekolah, desa, tempat wisata, dll. Ini bisa juga menjadi ajang Jogja membuat show case, misalnya membuat suatu katalog, dimana DIY menjadi center of excellence for disaster management, layaknya pasca erupsi Merapi 2010 dimana banyak hal-hal baik, sistem-sistem Penanggulangan Bencana itu berasalnya dari Jogja”, ujar Danang saat moderatori rapat HKB.
Kepala Pelaksana BPBD DIY menyoroti dua aspek, yang pertama adalah upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Yang kedua adalah momentum sebelum Lebaran, yang proyeksinya DIY akan menerima banyak tamu wisatawan. “Pusat Perbelanjaan sampai dengan Objek Wisata di Yogyakarta akan penuh, tentu ini memang berfungsi sebagai devisa bagi DIY, kitalah yang bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan mereka”, ucap beliau.
Dalam rapat hadir sebagai peserta antara lain perwakilan dari YEU, Perkumpulan Lingkar, Pujiono Centre, Yayasan Plan International Indonesia, KYPA Yogyakarta, dan RedR Indonesia. Peserta menyampaikan pendampingannya selama ini terkait dengan pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan bencana, mulai dari sosialisasi sampai dengan simulasi kebencanaan di sekolah, hotel, dan masyarakat bahkan sampai ke Luar D.I.Yogyakarta.
Tema HKBN tahun 2023 sama dengan Tema RaKorNas, yaitu Sustainable Resilience. Pada peringatan HKB tahun ini akan ada pembuatan video-video dengan materi kebencanaan dari organisasi-organisasi terkait kebencanaan dan pada puncak acara akan dilaksanakan geladi dan simulasi bencana. (ekf)
0 Komentar